Lo-Fi, Musik yang Cocok Buat Bantu Kamu Konsentrasi
Lo-Fi adalah kependekan dari Low Fidelity, sekaligus kebalikan dari High Fidelity atau Hi-Fi.
Dikutip dari Hot Vox, musik ini muncul pada 1950-an. Lo-Fi sering disebut “DIY Music” karena tempat rekamannya yang dianggap gak ideal, jadi sering menimbulkan distorsi suara pada rekaman yang dihasilkan.
Dikutip dari Hot Vox, musik ini muncul pada 1950-an. Lo-Fi sering disebut “DIY Music” karena tempat rekamannya yang dianggap gak ideal, jadi sering menimbulkan distorsi suara pada rekaman yang dihasilkan.
Pada era 1980-an dan 1990-an, Lo-Fi diakui sebagai aliran musik sendiri berkat ketenarannya. Gaya musik ini dipopulerkan secara besar besaran oleh beberapa musisi dari berbagai negara, di antaranya American Garage, British Punk, Norwegian Black Metal, dan grup asal New Zealand, the Chills and the Clean. Mereka memberikan sentuhan gaya dan melodi yang unik, jadi bikin musik ini berbeda dari yang lainnya.
Lo-Fi benar-benar menarik perhatian masyarakat pada 2010 berkat tulisan yang dimuat dalam Wall Street Journal dan New York Times.
Dikutip dari Medium, kini perkembangan musik semakin modern. Banyak musisi yang semakin kreatif untuk menambahkan variasi pada musik Lo-Fi seperti hip-hop atau jazz. Kemudahan untuk menemukan musik sejenis chillhop/chillwave/chillout di platform streaming saat ini, menunjukan bahwa musik yang dulunya dipandang sebelah mata itu sekarang balik lagi jadi tren.
Gak cuma musik klasik yang bisa membantu untuk berkonsentrasi, Lo-Fi juga bisa dipake buat mendengarkan saat belajar, bekerja, bahkan pas kamu lagi istirahat. melodinya bikin hati tenang, ditambah suara-suara unik yang pastinya gak kita temukan dalam genre musik lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar